Bimtek Kader Keamanan Pangan Kelurahan Brambaken
Penulis : Ronald R. Sroyer / Tanggal Berita : 28 April 2022BRAMBAKEN–Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Provinsi Papua menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi kader keamanan pangan Kelurahan, di Swiss – BelHotel Internasional. Rabu (27/4/2022).
Bimtek ini merupakan rangkaian dari program nasional terpadu gerakan keamanan pangan Kelurahan, pasar aman, dan pangan jajanan anak sekolah (PJAS).
”Setelah advokasi, sekarang Bimtek kader. Jadi sekarang sudah ke teknis di Kelurahan yang kita intervensi,” ujar Adam Umar S.IP. (Kepala Distrik samofa) dalam Sambutan Pembuka.
Ada dua Kelurahan yang mendapat intervensi keamanan pangan Kelurahan di KLU. Yakni Kelurahan Snerbo, Distrik Samofa dan Kelurahan Brambaken Distrik Samofa,. Tiap Kelurahan mengirimkan 31 orang kadernya dari tokoh masyarakat, guru, hingga karang taruna.
Puluhan kader ini nantinya akan menjadi Tim Keamanan Pangan Kelurahan (TKPK). Mereka akan di SK-kan oleh kepala Kelurahan dan menjadi penggerak keamanan pangan di Kelurahan masing-masing.
”Mereka Bimtek tentang keamanan pangan, higienitas, pangan berbahaya, penyalahgunaan, hingga cara retell yang baik,” sambungnya.
Kepala Distrik Samofa berharap kader akan mendiseminasikan ilmu keamanan pangan pada masing-masing komunitas. ”Misalnya guru bisa menyosialisasikan di sekolah, PKK ke anggotanya di Kelurahan, tokoh masyarakat saat ada pertemuan-pertemuan menyebarkan ilmu tentang keamanan pangan ini,” jelasnya.
BBPOM juga memberikan paket bantuan berupa rapid test reagent. Alat ini digunakan untuk mengetes produk untuk mengetahui ada tidaknya kandungan berbahaya. ”Ilmunya lengkap diberikan, sampai cara mengetes kandungan produk,”
”Tugas Kader secara mandiri melakukan pengawasan dan pembinaan pada pedagang, industri rumah tangga, dan lainnya,”
Adam Umar juga mengatakan, tujuan Bimtek tersebut tidak hanya terfokus pada keamanan pangan saja. Namun juga pada peningkatan daya saing produk. Ketika daya saing produk meningkat, maka perekonomian masyarakat bisa bergerak.
Bahkan setelah Bimtek, BBPOM Papua akan tetap melakukan pengawasan terhadap puluhan kader tersebut. Mulai dari produk yang ada di rumah tangga masing-masing, hingga penyimpanannya.
”Kita kawal mereka, apakah produk di dapurnya memenuhi syarat atau tidak. Kita langsung cek,” katanya.
Hal itu dilakukan dengan harapan akan menjadi skrining awal bagi para kader. Sehingga mereka tidak membeli produk kedaluarsa dan menyimpan produk di tempat yang tepat.
”Jadi tidak sembarangan menyimpan,”
Umar menambahkan, para kader tersebut telah memiliki legalitas hingga atribut. Mereka bahkan memiliki hak untuk pengawasan terhadap keamanan pangan di Kelurahan. Hanya saja tidak sampai pada penegakan hukum ketika ada temuan di lapangan.
”Paling tidak dalam membina mereka sudah ada legalitas dan mereka paham ilmunya,” katanya.
”Ada banyak kegiatan keamanan pangan. Salah satunya sosialisasi pada masyarakat dan pelaku usaha,” pungkasnya. (*buletindarfuar)